Film Romantis Indonesia Terbaik Sepanjang Masa
Film adalah sebuah acting yang disusun hingga tampak nyata untuk menjadi sebuah bahan tontonan yang menarik,menghibur atau bisa saja mengingatkan atau mengenang masa lalu,atau film yang diangkat dari kisah nyata,tapi pada intinya Film dibuat untuk para penikmat layar kaca mendapatkan hiburan yang menarik.Bicara soal film,tentu film yang paling banyak dicari adalah Film action,dan disusul dengan Film adegan romantis,film jenis ini cocok bagi anda yang sedang berbunga bunga,baik yang sudah berpasangan ataupun yang masih dalam tahap pendekatan,nah melihat dari banyaknya peminat Film Romantis Indonesia kamipun menghadirkan rangkumannya sebagai berikut ini.
1. Habibie & Ainun
Film Habibie & Ainun merupakan salah satu film drama romantis indonesia yang disutradai oleh Faozan Rizal. Film yang dirilis pada akhir tahun 2012 lalu, tepatnya tanggal 20 Desember ini menjadi salah satu film yang sangat bagus untuk anda tonton. Pemain utama di film ini adalah Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun. Kisah cinta Habibie & Ainun dibangun dalam perjalanan dalam mewujudkan mimpi. Film ini berlatar belakang tempat di Indonesia dan di Jerman, khususnya Aachen yang menjadi tempat belajar Habibie.
2. Ada apa dengan Cinta
Film Ada apa dengan cinta atau yang biasa disingkat dengan AADC merupakan film romantis yang dirilis pada 7 februari 2002. Film yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo ini bertemakan cinta di masa Sekolah Menengah Pertama (SMA). Kisah cinta tersebut mengisahkan antara Rangga yang dimainkan oleh Nicholas Saputra dan Cinta yang dimainkan oleh Dian Sastrowardoyo. Cerita pada film ini menggambarkan kebencian Cinta pada Rangga, namun akhirnya Cinta dan Rangga menyadari bahwa mereka saling mencintai, walaupun akhirnya Rangga pergi ke New York dan berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.
3. Heart
4. Eiffel, I’m in Love
Film Eiffel im in love dirilis pada tahun 2003 yang menceritakan drama cinta remaja. Cinta remaja ini diperankan oleh Shandy Aulia (Tita) dan Samuel Rizal (Adit) sebagai pemain utama. Film yang disutradarai oleh Nasri Cheppy ini berlatang belakang di indonesia dan Perancis. Salah satu yang menarik adalah pertemuan antara Tita dan Adit dengan latar menara Eiffel yang terkenal sebagai salah satu tempat romantis di dunia.
5. Lost in Love
Lost in love merupakan film dama remaja romantis yang berdurasi selama 126 menit dan disutradarai oleh Rachmania Arunita. Pemain utama film ini adalah Richard Kevin sebagai Adit, Pevita Eileen Pearce sebagai Tita dan Arifin Putra sebagai Alex. Film ini dirilis pada tanggal 23 Mei 2008. Pada mulanya Tita dan Adit sudah bertunangan, namun karena Tita merasa tidak nyaman karena Adit yang terkesan dingin, ketus dan memandang Tita seperti anak kecil, akhirnya Tita memutuskan hubungan mereka. Tita akhirnya berlibur ke Paris dan bertemu dengan Alex yang berkuliah di Paris.
enderal Soedirman
![]() |
Di pengujung 1948 terjadi agresi militer ke-2 yang dilancarkan oleh Belanda terhadap Indonesia. Mereka mengincar Yogyakarta yang kala itu berstatus sebagai ibukota negara. Suasana genting dan mencekam. Alkisah dalam film ini Bung Karno (Baim Wong, 'Ketika Bung di Ende') dan Hatta (Nugie) meminta Soedirman (Adipati Dolken, 'Adriana', 'Sang Kiai') agar berlindung di keraton sultan bersama mereka dan segenap pemimpin politik lainnya. Namun, Soedirman menolak. Ia beserta anak buah dan dokter pribadinya memilih untuk masuk ke hutan, memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan lamanya. Film ini berfokus pada periode tersebut. Sepanjang 126 menit, kita diajak mengintil ke mana pun Soedirman "berperang secara blusukan" dari satu hutan ke hutan lain. Saya suka bagaimana sutradara Viva Westi menghadirkan adegan demi adegan petualangan Soedirman dan pasukannya di dalam hutan menjadi seru tak membosankan, padahal setting-nya hutan melulu. Selalu ada saja bagian-bagian hutan yang menarik dan berbeda yang ditampilkan dalam shot-shot ala kartu pos yang tak hanya sekadar indah, melainkan ikut menguatkan konteks cerita. 'Jenderal Soedirman' merupakan satu dari sedikit sekali film yang mengetengahkan kisah perjuangan kemerdekaan dengan sangat menghibur.
9. Ngenest
![]() |
Siapa sangka komedian panggung Ernest Prakasa yang selama ini sering tampil di sejumlah film dalam peran-peran pendukung sebagai tokoh "badut" pengundang gelak tawa belaka, ketika diberi kesempatan menjadi pemeran utama sekaligus menulis dan menyutradarai sendiri, hasilnya sungguh di luar dugaan. 'Ngenest' jadi film komedi terbaik tahun ini, bukan semata karena film ini berhasil memberikan lelucon-lelucon yang konsisten tiada henti, 'Ngenest' juga dibekali naskah yang mumpuni tulisan Ernest dan Jenny Jusuf ('Filosofi Kopi'). Berkisah soal Ernest (Kevin Anggara/Ernest Prakasa) yang sedari lahir selalu di-bully oleh orang-orang di sekitarnya lantaran ia orang (beretnis) Cina, pada satu masa bertekad untuk mencegah agar keturunannya tak bernasib sama dengannya, caranya ialah dengan menikahi cewek pribumi, dan berharap agar keturunannya kelak tak memiliki mata sipit sepertinya. 'Ngenest' tampil solid sepanjang durasi film, dan misinya untuk menghibur penonton paripurna. Selain Cina, Ernest juga ternyata bisa berakting dengan cukup baik.
8. Nada untuk Asa
![]() |
Alkisah Nada (Marsha Timothy, 'Pintu Terlarang', 'Tampan Tailor') harus menerima kenyataan pahit tatkala suaminya, Bobby (cameo dari Irgi Fahrezi), meninggal dunia akibat kanker. Film ini dibuka dengan adegan pemakaman Bobby yang dipenuhi sedu sedan sanak keluarga. Nada amat terpukul dengan kepergiannya. Kini, ia harus merawat tiga anaknya seorang diri; dua anak cowok umur 6-7 tahunan dan Asa yang masih bayi. Beban yang baru saja dipikul Nada terasa semakin berat manakala ia harus menerima satu kenyataan pahit lainnya, bahwa Bobby mengidap HIV/AIDS di pengujung sisa hidupnya. Seorang dokter (Donny Damara, 'Lovely Man') menyarankan agar Nada memeriksakan dirinya segera untuk memastikan apakah ia tertular atau tidak. Film ini menampilkan adegan dialog antara pasien-dokter yang terbaik yang pernah ada dibandingkan film-film lain yang pernah menampilkan adegan serupa. Tentu saja dalam cerita semacam ini tokoh utama kita akan menderita, menangis terisak pilu penuh ratapan sendu. Dan, ya, film ini memang dipenuhi isakan-isakan tangis, namun bukan semata-mata untuk menangisi sang tokoh utama kita yang "terdzolimi". Sutradara sekaligus penulis naskah Charles Gozali ('Finding Srimulat') berhasil menghadirkan film penuh isak tangis ini tanpa membuatnya jadi sekedar gelaran drama menye-menye. Naskah yang ditulisnya ini dipenuhi dialog-dialog cerdas, pun dalam tema film yang gelap ia masih sempat pula menyelipkan guyonan-guyonan segar. Setelah membuat 'Finding Srimulat', 'Nada untuk Asa' seakan menegaskan bahwa Charles Gozali bukanlah sutradara sembarangan.
7. Filosofi Kopi
![]() |
Angga Dwimas Sasongko (Cahaya dari Timur Beta Maluku) menyajikan kisah persahabatan, nilai-nilai keluarga, cinta, dan bercangkir-cangkir kopi dalam 'Filosofi Kopi' yang diadaptasi dari kumpulan cerpen berjudul sama karangan Dee Lestari, naskah skenarionya sendiri ditulis oleh Jenny Jusuf dan berbuah Piala Citra untuk Skenario Adaptasi Terbaik. Film ini berkisah soal Ben (Chicco Jerikho, 'Cahaya dari Timur Beta Maluku') dan Jody (Rio Dewanto, 'Modus Anomali') yang sahabatan sedari kecil, Ben jago bikin kopi dan merasa paling ngerti soal kopi, sedangkan Jody hanya pandai berbisnis, lantas keduanya mengelola kedai kopi bersama hingga ancaman kebangkrutan kemudian memaksa mereka untuk berpetualang menemukan kopi terbaik. 'Filosofi Kopi' tampil dengan look yang keren, dan Angga mengemas film ini seperti Ben meracik kopi, dengan cara-caranya yang sophisticated.
Negeri 5 Menara (2012)
Negeri 5 Menara merupakan film yang di ambil dari novel karya Ahmad Fuadi. Merupakan film yang menceritakan kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang sedang menuntut ilmu di Pondok Madani (MP) Ponorogo, Jawa Timur. Melalui impian-impian saat menjalani pendidikan, mereka mampu muwujudkannya. Rating: 7.12. Naga Bonar (1987)
Naga Bonar merupakan film komedi yang di bintangi oleh Deddy Mizwar dan berlatar belakang pada zaman kemerdekaan. Film ini di edarkan kembali pada tahun 2008 karena film Nagabonar Jadi 2 dirasa cukup menuai kesuksesan. Rating: 7.23. Gie (2005)
Gie merupakan film yang di sutradari oleh Riri Riza. Merupakan film yang di ambil dari kisah nyata seorang tokok mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama Soe Hok Gie. Dalam film tersebut, Soe Hok Gie dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam. Rating: 7.54. Laskar Pelangi (2008)
Laskar pelangi merupakan film yang di angkat dari novel karya Andrea Hirata. Merupakan film kisah nyata penulis yang menceritakan tentang 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah di SD dan SMP Muhammadiyah Belitung. Rating: 7.85. Sang Kiai (2013)
Sang Kiai merupakan film drama peperangan karya Rako Prijanto. Menceritakan tentang seorang pejuang kemerdekaan sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur (Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari). Rating: 7.9sumber :
http://www.banyakbaca.com/2015/09/20-film-romantis-indonesia.html
http://m.detik.com/hot/top-ten/3108220/10-film-indonesia-terbaik-2015
http://www.heqris.com/2015/08/90-film-indonesia-terbaik-sepanjang-masa.html
Gie itu filmnya bagus banget. :D
BalasHapushttps://halomuda.com/film-komedi-indonesia/